Nyesel Sepanjang Hayat: Lepas GL-Pro, Dapat RXS, Lalu Menyesal Beli Baru?
Jiwa touring masih membara, tapi malang tak bisa ditolak: GL-Pro Neotech 1997 kesayangan yang baru 3 bulan keluar dari dealer digondol maling! Secepat itu motor 4-tak sejati lenyap dari peradaban.
Sebagai pengganti, si RX-Special 1997 masuk ke garasi — hasil tebusan dari asuransi. Tapi ya begitu, motor 2-tak yang udah di-oversize 50 ini makin hari makin ngedumel tiap kali distarter. Suara mesin udah kayak orang ngos-ngosan naik tangga rusun lantai 8. Deg-degan bawa ke luar kota? Jelas.
Waktu menunjuk tahun 2001. Pilihan motor kopling 4-tak pakai cakram? Buset, dikit amat! Cuma ada GL-Max, Megapro, atau si Tiger dengan bodi anak gym. Kalau ada uang berlebih sih, pengennya ambil Thunder 250 atau Honda Phantom 4-tak. Tapi mikir-mikir juga, sparepart-nya aja kayak harta karun — susah ditemuin, mahal pula!
Dengan keputusan final bak wasit tinju, pilihan jatuh pada si Honda Megapro 2001 Engkel. Uang hasil kerja 1,5 tahun plus penjualan si RX-S langsung dikucurkan ke dealer Wahana, Gunung Sahari. Bismillah, semoga nggak ilang lagi.
Varian silver-orange jadi pilihan. Jarang ada di jalan, jadi berasa eksklusif padahal bukan edisi terbatas. Mesin? Masih satu DNA sama GL-Pro Neotech — 160cc, masih engkel, dan tanpa starter elektrik. Mantap buat cowok sejati yang masih punya betis baja.
Megapro emang bukan motor yang sempurna, tapi dia tahu caranya bikin rider jatuh cinta pelan-pelan. Posisi duduk enak, stang nggak bikin pundak cenat-cenut kayak Tiger, dan suspensi depan pakai oli (bukan angin kayak GL-Pro), jadi lebih anteng waktu diajak rebahan. Ban IRC NR65-nya juga enak banget nempel ke aspal, walau basah sekalipun. Mending ini ketimbang GL-Pro yang dudukannya licin kayak ubin rumah sakit.
Dan soal mesin? Masih perawan, bro. Udah 17 tahun, odometer baru 58 ribu. Ya karena dapat kendaraan kantor, si Mega jarang keluar rumah — ibarat anak gadis yang cuma keluar kalau ada kondangan keluarga.
Sempat tergoda godaan iblis tahun 2013 buat ganti ke New Megapro, CB150R, atau Honda Versa. Tapi... untung cuma sebatas niat. Gagal upgrade justru jadi keputusan terbaik abad ini!
Kenapa? Karena banyak testimoni rider New Mega dan CB150R kayak gini: motor baru 2 tahun udah turun mesin, starter ngadat kalau kehujanan, atau injeksi ngambek pas dibutuhkan. Lah, ini motor atau anak ABG labil?
Gak heran kalau sekarang harga New Megapro second bisa di bawah 5 juta. CB150R pun turun harga kayak saham gorengan. Tapi coba cari Megapro Engkel atau Primus? Masih bertahan di atas 5 juta, cuy! Punya yang masih mulus? Rawat baik-baik, jangan sampai jadi kisah penyesalan kayak film FTV sore hari.
Saran OTO: Kalau niat beli motor sport 150cc baru tapi dompet cekak, lebih baik restorasi Megapro 2001 daripada beli baru yang cuma menang lampu LED dan DRL doang! Mesin ringkih, part mahal, dan belum tentu awet. Megapro jadul? Tahan banting dan anti baper.
💬 Yuk, sharing pengalaman riding kamu di kolom komentar!
Butuh sparepart atau aksesoris Megapro? Cek langsung di Shopee. Siapa tahu masih ada part orinya sebelum punah kaya dinosaurus: